cinta! Sekalipun cinta telah kuuraikan dan kujelaskan panjang lebar. Namun
jika cinta kudatangi aku jadi malu pada keteranganku sendiri. Meskipun lidahku
telah mampu menguraikan dengan terang. Namun tanpa lidah, cinta ternyata lebih
terang. Sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskannya Kata-kata pecah
berkeping-keping begitu sampai kepada cinta. Dalam menguraikan cinta, akal
terbaring tak berdaya, Bagaikan keledai terbaring dalam lumpur, Cinta sendirilah yang menerangkan cinta, Dan
percintaan!” (Petikan puisi Rumi dalam Diwan Shamsi Tabriz diterjemahkan oleh
Abdul Hadi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar