Halaman

Entri Populer

Senin, 16 April 2012

Surat Cintaku, Untukmu Yaa Rasulullah


Bismillaahirrahmaanirrahiim......
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang senantiasa mencurahkan berbagai nikmat dan karuniaNya kepada hamba-hambanya. Shalawat beriring salam semoga selalu tersanjung kepada engkau Yaa Nabiyallah Muhammad SAW, kepada keluarga,dan para sahabat, serta orang-orang yang tetap teguh dan istiqamah memegang teguh ajaranmu hingga akhir zaman.

Tiada kata seindah kata cinta yang ingin ku ucapkan kepadamu Ya Rasulullah.. Izinkanlah bagiku yang  kerdil dan hina ini tuk melukiskan serangkaian kata-kata atas segala perasaan cinta, dengan kerinduan kian membuncah di jiwa.. Sungguh ini bukanlah sekedar harapan, karena inilah impian baik dalam tidur maupun terjaga yang selalu kunantikan.. yaitu berjumpa, bertemu denganmu yaa Rasuuul..

Wahai Kekasih Allah..
Aku hanyalah umatmu yang penuh dengan  dosa kemaksiatan.. cintaku yang pasang surut, dan Yang sering terlalaikan dari apa yang tlah engkau ajarkan. Seringkali aku menangisi keadaan ku yang Tanpa adanya  Rahmatan ilahi, sesungguhnya aku adalah termasuk orang yang merugi. Maka masih pantaskah? Masih layakkah diri ini mendambamu wahai pribadi yang mulia?

Wahai Kekasih Allah..
Darimu aku belajar cinta, berkasih sayang, dan segala kebaikan lainnya..
Cintamu yang mensucikan akal, mengenyahkan kekhawatiran, memunculkan keberanian, membangkitkan semangat.. Akhlakmu begitu mulia, Engkau adalah suri teladan yang baik bagi umatmu.. Maha benar Allah dengan Firmannya dalam  QS.Al- Ahzab ayat 21, “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.


Cintamu yaa Rasulullah.. engkau menghabiskan seluruh hidupmu untuk berpikir dan berbuat demi kepentingan umatmu. Bahkan di saat detik-detik akhir kehidupanmu saat sakaratul maut menjelang, engkau masih saja menyebut, “Ummati.. ummati.. ummati.. (umatku? umatku). Bukan menyebut nama anak-anakmu, bukan pula menyebut nama istri-istrimu, apalagi menyebut harta yang memang tidak engkau punya, tapi Engkau yaa Rasulullah.. menyebut umatmu. Betapa besar cintamu yaa Rasul.. Termasuk aku yang hidup ribuan tahun jarak antara kehidupan ku dari engkau pun sudah disebutkan dalam lisan sucimu. Betapa engkau mengkhawatirkan umatmu dengan penuh cinta.


Mengingatmu yaa Rasul, Betapa Malunya diri ini yaa rasul..  Aku yang masih belum sempurna mengamalkan ajaranmu dengan sepenuhnya.. padahal begitu banyak kesempatan yang Allah berikan namun terlewatkan begitu saja, dakwahku menyeru kepada kebaikan masih sebatas bagi diriku saja, maka jelaslah kekuranganku belum mampu membalas semua pengorbanan dan pengabdian cintamu.. Maafkanlah aku ya Habiballah, maafkanlah aku yang tlah mengecewakanmu.. namun tekad dalam diri ini untuk meningkatkan iman akan terus ku jaga.. aku tahu ini bukanlah suatu hal yang mudah, namun dengan segala kelemahanku, aku tetap akan berjuang dan berusaha dengan penuh keyakinan memperbaiki diri serta mengamalkan sunnahmu..


Yaa Rabbi..
Izinkanlah hambamu ini bertemu dengan kekasihMu..
Meluahkan Rasa rindu, meski sekejab. bertemu dengan jiwanya. Hingga bisa merasakan Indahnya cinta terjadi saat seorang kekasih secara samar menatap bayangan orang yang dikasihi. Bayangan indah itu laksana air yang menyirami, menyegarkan, menyuburkan pepohonan taman di jiwa..

Teringat akan sebuah syair yang dibawakan oleh Sulis,
Aku sering melantunkannya dalam kerinduannku padamu,

Cinta kami ya Rasul akankah sampai padamu
rindu kami ya Rasul tak sabar ingin bertemu
dalam hidup sekejap ini 
kujunjung tinggi namaMu

Dalam renungan kuteringat padamu
selalu bergema sholawat untukmu
tak terlupakan semua pengorbanan/pengabdian
di jalanmu yang menuju kebenaran
bila waktuku datang hasratku dijalanmu
jalan yang selalu terang 
jalan lurus yang kutuju

Ya Rasul hadir dalam hijrah hidupku
perjalanan yang berbatu dan berliku
meski gelombang uji coba menghadang
Aku kan berdiri kukuh dan berjuang
bila waktuku datang hasratku dijalanmu
jalan yang selalu terang jalan lurus yang kutuju

Yaa Ilahi, Pemilik Cinta Suci..
Jagalah, sucikanlah, dan penuhi sanubari ini dengan senantiasa bertawakal kepadaMu..
Meskipun lama, Hamba kan sabar menanti..Mungkin hingga tersampai pada masa yang tepat bagiku bertemu dengannya.. Yaa Allah.. Engkaulah pengabul segala pinta.. Karenanya biarlah ini menjadi salah satu wujud doaku.. Aku merayu padaMu, Engkaulah tumpuan harapanku..

        “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Al-Mu’min (40): 60).


 Wassalamua’alaikum warahmatullahi wa barakatuh...

Barabung, 12 Maret 2012 (00.12. WIB).


|Juara III, Pada Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW FKIP Prodi Geografi
Hari Selasa, Tanggal 13 Maret 2012. Di Aula Auditorium FKIP UNSYIAH|

Tidak ada komentar:

Posting Komentar