Halaman

Entri Populer

Senin, 26 Desember 2011

Efek Minum Air Sambil Berdiri


Bila kita minum sambil duduk, air yang kita minum akan disaring oleh sphincter. Sphincter adalah suatu struktur maskuler ( berotot ) yang bisa membuka ( sehingga air kemih dapat lewat ) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada pos-pos penyaringan yang berada di ginjal.

Nah jika kita minum berdiri, air yang kita minum tanpa disaring lagi langsung menuju kantung kemih sehingga terjadi pengendapan disaluran ureter. Limbah-limbah ( pengendapan ) yang menyisa diureter inilah yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal yang merupakan salah satu penyakit ginjal yang berbahaya. Salah satu gejalanya adalah susah buang air kecil.

Cara mengatasinya :
1. Biasakan minum sambil duduk
2. Perbanyak minum air putih
Silahkan dicoba.

Tambahan :
Dari Anas dan Qatadah, Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri, Qotadah berkata: ”Bagaimana dengan makan?” beliau menjawab: “Itu lebih buruk lagi”. (HR. Muslim dan Turmidzi). bersabda Nabi dari Abu Hurairah, “Jangan kalian minum sambil berdiri ! Apabila kalian lupa, maka  hendaknya ia muntahkan !” (HR. Muslim)

Sumber : Cafepojok.com

Do’a Bisa Mengubah Taqdir



Doa Bisa Mengubah Taqdir

Dalam sebuah hadits Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menjelaskan bahwa taqdir yang Allah ta’aala telah tentukan bisa berubah. Dan faktor yang dapat mengubah taqdir ialah doa seseorang.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلَّا الدُّعَاءُ وَلَا يَزِيدُ فِي الْعُمْرِ إِلَّا الْبِرُّ (الترمذي)

Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Tidak ada yang dapat menolak taqdir (ketentuan) Allah ta’aala selain do’a. Dan Tidak ada yang dapat menambah (memperpanjang) umur seseorang selain (perbuatan) baik.” (HR Tirmidzi 2065)
Subhanallah…! 

Betapa luar biasa kedudukan do’a dalam ajaran Islam. Dengan do'a seseorang bisa berharap bahwa taqdir yang Allah ta’aala tentukan atas dirinya berubah. Hal ini merupakan sebuah berita gembira bagi siapapun yang selama ini merasa hidupnya hanya diwarnai penderitaan dari waktu ke waktu. Ia akan menjadi orang yang optimis. Sebab keadaan hidupnya yang selama ini dirasakan hanya berisi kesengsaraan dapat berakhir dan berubah. Asal ia tidak berputus asa dari rahmat Allah ta’aala dan ia mau bersungguh-sungguh meminta dengan do’a yang tulus kepada Allah ta’aala Yang Maha Berkuasa

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ

“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah ta’aala mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS Az-Zumar 53-54).

Demikianlah, hanya orang yang tetap berharap kepada Allah ta’aala saja yang dapat bertahan menjalani kehidupan di dunia betapapun pahitnya taqdir yang ia jalani. Ia akan senantiasa menanamkan dalam dirinya bahwa jika ia memohon kepada Allah ta’aala dalam keadaan apapun, maka derita dan kesulitan yang ia hadapi sangat mungkin berakhir dan bahkan berubah.

Sebaliknya, orang yang tidak pernah kenal Allah ta’aala dengan sendirinya akan meninggalkan kebiasaan berdo’a dan memohon kepada Allah ta’aala. Ia akan terjatuh pada salah satu dari dua bentuk ekstrimitas. Pertama, ia akan mudah berputus asa. Atau kedua, ia akan lari kepada fihak lain untuk menjadi sandarannya demi merubah keadaan. Padahal begitu ia bersandar kepada sesuatu selain Allah ta’aala –termasuk bersandar kepada dirinya sendiri- maka pada saat itu pulalah Allah ta’aala akan mengabaikan orang itu dan membiarkannya berjalan mengikuti situasi dan kondisi yang tersedia. Sedangkan orang tersebut dinilai sebagai seorang yang mempersekutukan Allah ta’aaladengan yang lain. Berarti orang tersebut telah jatuh ke dalam kategori seorang musyrik...!

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِين
            َ
Dan yang tidak kalah pentingnya bahwa seorang muslim tidak boleh pernah berhenti meminta kepadaNya, karena sikap demikian merupakan suatu kesombongan yang akan menjebloskannya ke dalam siksa Allah ta’aala yang pedih. Maka Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda:

“Barangsiapa tidak berdo’a kepada Allah ta’aala, maka Allah ta’aala murka kepadaNya.” (HR Ahmad 9342).  Saudaraku, janganlah berputus asa dari rahmat Allah ta’aala. Bila Anda merasa taqdir yang Allah ta’aala tentukan bagi hidup Anda tidak memuaskan, maka tengadahkanlah kedua tangan dan berdo’alah kepada Allah ta’aala. Allah ta’aala Maha Mendengar dan Maha Berkuasa untuk mengubah taqdir Anda. Barangkali di antara do’a yang baik untuk diajukan sebagai bentuk harapan agar Allah ta’aala mengubah taqdir ialah sebagai berikut:

“Ya Allah, perbaikilah agamaku untukku yang mana ia merupakan penjaga perkaraku. Perbaikilah duniaku yang di dalamnya terdapat kehidupanku. Perbaikilah akhiratku untukku yang di dalamnya terdapat tempat kembaliku. Jadikanlah hidupku sebagai tambahan untukku dalam setiap kebaikan, serta jadikanlah matiku sebagai istirahat untukku dari segala keburukan.” (HR Muslim 4897).

Saya Bukanlah Akhwat yang Hasan !!


Saya bukanlah akhwat yang hasan…
Astagfirullohal ‘adzim, alladzii laa ilaaha illaa huwalhayyul qoyyuumu wa atuubu ‘ilaihi…

Saya bukan akhwat yang hasan
Ketika akhwat lain sibuk membaca dan mentadabburi Al – qur’an, hadits dan kitab – kitab
Saya sibuk mendengarkan lagu cinta yang tak membuat makin dekat dengan-Nya

Saya bukan akhwat yang hasan
Ketika akhwat lain sibuk menambah hafalan ayat-ayat cinta Allah
Saya malah asyik menghafal lagu-lagu yang melalaikan dari-Nya

Saya bukan akhwat yang hasan
Ketika akhwat lain makin memanjangkan kerudungnya dan jilbab yang lebih longgar
Saya hanya sedikit mengulurkan kerudung ke depan, dengan pernak – pernik perhiasan mahal
Saya malah merasa ribet karena mengganggu keluwesan gerak tubuh titipan-mu ini
Saya malah merasa risih dengan kerudung & jilbab yang terlalu panjang, takut dianggap radikal ekstrimis
Saya lupa…..Allah yang memerintahkan semua perlindungan ini…..

Saya bukan akhwat yang hasan
Ketika akhwat lain sibuk menuntut ilmu-Nya
Saya malah sibuk dengan urusan dunia yang membuat jarak dengan-Nya

Saya bukan akhwat yang hasan
Ketika akhwat lain malu untuk menampakkan wajah, foto asli dan keindahan rambutnya
Saya malah sibuk meng-upload foto-foto agar bisa dilihat semua orang
Saya lupa…kalau itu disebut tabarruj dan sufur, apalagi tasyabuh seperti wanita di luar dien ini

Saya bukan akhwat yang hasan
Ketika akhwat lain berusaha menundukkan pandangannya
Saya sibuk memperhatikan ketampanan wajah yang bukan mahram

Saya bukan akhwat yang hasan
Ketika akhwat lain menjaga hubungan dan jarak dengan lawan jenisnya
Saya malah terbiasa duduk berdekatan dengan pria
Saya lupa….kalau itu disebut ikhtilat….

Astagfirullohal ‘adzim, alladzii laa ilaaha illaa huwalhayyul qoyyuumu wa atuubu ilaihi…

Saya bukan akhwat yang hasan
Ketika akhwat lain berkata dan berbincang tentang hal yang bermanfaat
Saya senang membicarakan aib dan kejelekan orang lain

Saya bukan akhwat yang hasan
Ketika akhwat lain menjaga kata-katanya dengan hasan
Saya terlalu sering menyakiti hati orang lain dengan lisan ini

Saya bukan akhwat yang hasan
Ketika akhwat lain belajar untuk terus mempercantik hati dan akhlaknya
Saya lebih asik memperhatikan fisik diri ini saja

Saya bukan akhwat yang hasan
Ketika akhwat lain senang berpuasa sunnah
Saya lebih memilih selalu mengenyangkan perut ini

Saya bukan akhwat yang hasan
Ketika akhwat lain bangun di sepertiga malam terakhir untuk bermunajat pada-nya
Saya lebih memilih berselimut dan tidur sepuasnya, karena besok harus bekerja di luar rumah

Saya bukan akhwat yang hasan
Ketika akhwat lain sibuk untuk berdakwah di jalan-nya
Saya lebih memilih santai dan menonton Tv di rumah

Saya bukan akhwat yang hasan
Ketika akhwat lain sibuk ingin mendapat ridho dan cinta-Nya
Saya malah sibuk ingin mendapat sanjungan dan cinta makhluk-Nya saja
Saya bukan akhwat yang hasan
Ketika akhwat lain gelisah di saat imannya menurun
Saya malah semakin lalai dengan dunia

Saya bukan akhwat yang hasan
Saya malah berharap seorang ikhwan di luar sana yang akan saya pilih sendiri menurut nafsu ini
Saya lupa kalau mencintai karena alloh adalah keagungan cinta sebenarnya
Saya lupa….ibunda khodijah pun melewati taaruf nikah
Saya lupa kalau ada jalan yang halal lagi di-ridhoi-Nya
Saya memang ………….. Bukan akhwat yang hasan

Astagfirullohal ‘adzim, alladzii laa ilaaha illaa huwalhayyul qoyyuumu wa atuubu ilaihi…

Namun, saya berharap bisa menjadi seperti akhwat lain yang istiqomah berjuang untuk mendapatkan cinta-Nya

Ya Rabb, ampuni akhwat yang tidak hasan ini..
Semoga engkau senantiasa membimbing akhwat yang tidak hasan ini agar menjadi lebih hasan di hadapan-Mu..
Aamiin…Allahumma Aamiin..


Ukh, Allah selalu sayang kita semua kan? 
Allah menanti kita di pintu taubat dan ridho-nya..
Allahumma Aamiin..


#Renungkan...

Kamis, 01 Desember 2011

AZAB MENINGGALKAN SHALAT


AZAB MENINGGALKAN SHALAT

Dosa Meninggalkan Shalat Fardhu :
1.    Shalat Subuh : satu kali meninggalkan akan dimasukkan ke dalam neraka selama 30 tahun yang sama dengan 60.000 tahun di dunia. 
2.    Shalat Zuhur : satu kali meninggalkan dosanya sama dengan membunuh 1.000 orang umat islam.
3.    Shalat Ashar : satu kali meninggalkan dosanya sama dengan menutup/meruntuhkan ka’bah.
4.    Shalat Magrib : satu kali meninggalkan dosanya sama dengan berzina dengan orangtua.
5.    Shalat Isya : satu kali meninggalkan tidak akan di ridhoi Allah SWT tinggal di bumi atau di bawah langit serta makan dan minum dari nikmatnya.


6 Siksa di Dunia Orang yang Meninggalkan Shalat Fardhu :
1. Allah SWT mengurangi keberkatan umurnya.
2. Allah SWT akan mempersulit rezekinya.
3. Allah SWT akan menghilangkan tanda/cahaya shaleh dari raut wajahnya.
4. Orang yang meninggalkan shalat tidak mempunyai tempat di dalam islam.
5. Amal kebaikan yang pernah dilakukannya tidak mendapatkan pahala dari Allah SWT.
6. Allah tidak akan mengabulkan doanya.


3 Siksa Orang yang Meninggalkan Shalat Fardhu Ketika Menghadapi Sakratul Maut :
1. Orang yang meninggalkan shalat akan menghadapi sakratul maut dalam keadaan hina.
2. Meninggal dalam keadaan yang sangat lapar.
3. Meninggal dalam keadaan yang sangat haus.

3 Siksa Orang yang Meninggalkan Shalat Fardhu di Dalam Kubur :
1. Allah SWT akan menyempitkan kuburannya sesempit sempitnya.
2. Orang yang meninggalkan shalat kuburannya akan sangat gelap.
3. Disiksa sampai hari kiamat tiba.

3 Siksa Orang yang Meninggalkan Shalat Fardhu Ketika Bertemu Allah :
1. Orang yang meninggalkan shalat di hari kiamat akan dibelenggu oleh malaikat.
2. Allah SWT tidak akan memandangnya dengan kasih sayang.
3. Allah SWT tidak akan mengampunkan dosa dosanya dan akan di azab sangat pedih di neraka.

           
Mengenai balasan bagi orang yang meninggalkan Sholat Fardu: "Rasulullah SAW, diperlihatkan pada suatu kaum yang membenturkan kepala mereka pada batu, Setiap kali benturan itu menyebabkan kepala pecah, kemudian ia kembali kepada keadaan semula dan mereka tidak terus berhenti melakukannya. Lalu Rasulullah bertanya: "Siapakah ini wahai Jibril"? Jibril menjawab: "Mereka ini orang yang berat kepalanya untuk menunaikan Sholat fardhu". (Hadits Riwayat Tabrani, sanad shahih)

Sumber : Dari Buku Himpunan Fadhilah Amal - Maulana Muhammad Zakariyya Al Kandhalawi hal 107

keterangan foto dibawah ini adalah..
Tanda Kebesaran Allah tentang Siksa Kubur, di mana mayit baru 3 jam dikubur kemudian digali kembali untuk otopsi. Lokasi kejadian di OMAN

Di photo ini adalah seorang pemuda berusia 18 tahun yang meninggal di salah satu rumah sakit di Oman.Mayat pemuda tersebut digali kembali dari kuburnya setelah 3 jam di makamkan yang di saksikan oleh ayahnya. (KISAH NYATA)



My Identity ISLAM, How about You?
I_ Isya
S_ Shubuh
L_Luhur/Dzuhur
A_Ashar
M_Maghrib